PENERBIT MAF: Bidang Kajian Ilmu Antropologi
PENERBIT MAF. ANTROPOLOGI. Seorang yang mengkaji dan
mendalami ilmu antropologi disebut sebagai seorang antropolog. Karena itu,
seorang antropolog perlu mempunyai pandangan luas, bersikap terbuka, dapat
melihat, mendengar, dan meraba keadaan lingkungan yang ditemuinya, serta cermat
dalam mengamati.
Pembahasan dasar bidang kajian ilmu antropologi sebagaimana pemahaman
umum masyarakat akademis, meliputi beberapa aspek. Pertama aspek kebudayaan,
ide atau gagasan dan aspek biologis.
1. Budaya
Dalam bahasa latin, kebudayaan disebut dengan cultura yang
berarti: berkembang dan tumbuh. Kebudayaan mengacu pada kumpulan pengetahuan
yang secara sosial diwariskan dari satu generasi, ke generasi berikutnya.
2. Evolusi
Evolusi merupakan sebuah transformasi yang berlangsung
secara bertahap.
3. Cultur area (daerah budaya)
Suatu daerah budaya merupakan, daerah geografis yang
memiliki sejumlah ciri-ciri budaya, dan kompleksitas lain yang dimilikinya.
4. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan sebuah sikap memahami proses
kebudayaan sendiri, maupun kebudayaan orang lain.
5. Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur secara
meluas, sehingga melewati batas tempat di mana kebudayaan itu muncul.
6. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses ataupun saling mempengaruhi dari
satu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya. Lambat laun unsur-unsur kebudayaan
yang ada, diakomodasikan ke kebudayaan itu sendiri. Akan tetapi, masih memegang
unsur kebudayaan aslinya.
7. Etnosentrisme
Etnosentrisme berarti penilaian terhadap kebudayaan lain
atas dasar nilai, dan standar budaya sendiri. Pemahaman seperti ini, dapat
menghambat komunikasi antar-budaya.
8. Tradisi
Tradisi merupakan pola perilaku yang dilakukan berulang kali
oleh sekelompok orang. Lama kelamaan pola perilaku tersebut, menjadi sebuah
tradisi.
9. Ras dan etnik
Ras merupakan sekelompok orang yang memiliki beberapa
kesamaan berdasarkan aspek fisik yang disebabkan karena adanya faktor
keturunan.
10. Stereotip
Menurut Fred E. Jandt, dalam bukunya yang berjudul
Intercultural Communication: An Introduction bahwa stereotip merupakan salah
satu penghambat terjadinya komunikasi antarbudaya. Stereotip adalah persepsi
terhadap seseorang berdasarkan kelompok mana orang itu dikategorikan atau
berdasarkan keyakinan tertentu.
11. Kekerabatan
Menurut Malinowski, keluarga atau kekerabatan merupakan
suatu institusi domestik yang bergantung pada afeksi. Selain itu, konsep
kekerabatan juga ingin menegaskan bahwa tujuan dari keluarga adalah membesarkan
anak.
12. Magis
Menurut antropolog J.G Frazer, dalam karyanya yang berjudul
Golden Bough, magis berarti penerapan yang salah dalam dunia materiil. Dunia
materiil ini mendukung adanya pemikiran terkait dunia yang semu.
13. Tabu
Dalam ilmu antropologi, tabu berarti terlarang. Dalam hal
ini, contoh tabu adalah bersentuhan dengan kepala suku.
14. Perkawinan
Secara umum, konsep perkawinan mengacu pada konsep formal
pemaduan hubungan 2 individu yang berbeda jenis dan dilakukan secara
seremonial-simbolis, serta semakin dikaraterisasi oleh adanya kesederajatan,
kerukunan, dan kebersamaan dalam hidup berpasangan.
Di sebagian besar tradisi, perkawinan juga dimaknai sebagai proses institusi sosial dan wahana untuk mengembangkan keturunan.
Posting Komentar